1dtk.com - Sekelompok mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tembilahan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Indragiri (Unisi) melakukan audiensi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tembilahan pada Senin (25/11/2024). Pertemuan ini membahas dugaan penyelewengan dana umat pada program paket premium Ramadhan 2024 yang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Indragiri Hilir (Inhil).
Audiensi berlangsung di Kantor Kejari Inhil dan diterima langsung oleh Kepala Seksi Intelijen, Frederic Daniel Tobing, S.H., mewakili Kepala Kejaksaan Negeri Inhil. Dalam pertemuan tersebut, mahasiswa menyatakan dukungan penuh mereka terhadap langkah hukum yang sedang ditempuh Kejari untuk menuntaskan perkara tersebut.
Ketua Umum HMI Cabang Tembilahan, Muhammad Yusuf, menegaskan pentingnya kasus ini sebagai momentum untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Baznas Inhil. Dalam pernyataannya, Yusuf menyampaikan bahwa HMI mendukung penuh langkah penyidikan yang sedang dilakukan oleh Kejari.
"Kami berharap penuh dan mendukung Penyidik Kejaksaan Negeri Inhil agar segera menuntaskan perkara ini," ujarnya dengan tegas.
Yusuf menambahkan, organisasi mahasiswa yang ia pimpin berkomitmen mengawal jalannya proses hukum. Ia percaya bahwa aparat penegak hukum dapat menangani kasus ini secara transparan, profesional, dan adil.
"Karena kasus ini telah memasuki tahap penyidikan, dan kami percayakan kepada aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan adil. Komitmen kami adalah memastikan bahwa kasus ini ditangani secara profesional, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," lanjutnya.
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan audiensi yang disampaikan HMI Cabang Tembilahan kepada Kejari pada 18 November lalu. Bersama BEM Unisi, HMI mengapresiasi langkah Kejari dalam menangani perkara ini, termasuk transparansi yang ditunjukkan selama dialog berlangsung.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Kejari Inhil yang telah meluangkan waktu untuk menerima dan berdialog secara terbuka dengan kami,” kata Yusuf.
Dukungan ini diharapkan menjadi dorongan moral bagi Kejari untuk segera menuntaskan dugaan penyelewengan dana umat tersebut. Yusuf menilai kasus ini sebagai peluang untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat dan penegak hukum.
Menanggapi audiensi tersebut, Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Inhil, Frederic Daniel Tobing, S.H., menyampaikan apresiasi atas kunjungan mahasiswa. Ia berharap hubungan baik ini terus terjaga untuk mendukung penegakan hukum di wilayah Inhil.
"Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan apresiasi terhadap kinerja kami dari Kejari Inhil selama ini," ungkap Frederic.
Frederic juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat, termasuk kelompok mahasiswa, dalam mengawal proses hukum secara objektif dan konstruktif. Langkah ini menurutnya sangat membantu Kejari dalam melaksanakan tugasnya secara optimal.
Kasus dugaan penyelewengan dana Baznas Inhil kini menjadi perhatian publik, khususnya para mahasiswa yang menuntut transparansi dan akuntabilitas. Langkah HMI dan BEM Unisi dalam audiensi ini mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap isu-isu sosial dan hukum.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, penyelesaian kasus ini diharapkan dapat menjadi titik balik dalam memperbaiki pengelolaan dana umat dan mencegah kasus serupa di masa depan. Bagi HMI Cabang Tembilahan, pengawalan ini adalah wujud nyata dari komitmen mereka terhadap keadilan dan kesejahteraan masyarakat.