1dtk.com - Membangun atau merenovasi rumah dengan sistem borongan tukang bangunan bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Namun, menentukan harga borongan per m² atau per meter persegi membutuhkan pemahaman yang tepat. Rincian harga borongan bangunan dan kualitas material harus diperhitungkan agar pekerjaan berjalan sesuai harapan dan rumah benar-benar siap huni.
Artikel ini akan membantu Anda memahami cara menghitung upah borongan tukang bangunan serta bagaimana merencanakan keuangan dengan tepat.
Perbedaan Sistem Upah Borongan dan Harian
Sebelum masuk ke perhitungan biaya, penting untuk memahami dua metode pembayaran tukang bangunan, yaitu sistem harian dan sistem borongan.
Tukang Harian
- Dibayar berdasarkan jumlah hari kerja
- Lebih fleksibel jika proyek berubah di tengah jalan
- Cocok untuk renovasi kecil atau pekerjaan yang butuh perhatian detail
- Biaya lebih tinggi karena dibayar per hari, bukan berdasarkan hasil akhir
Tukang Borongan
- Dibayar berdasarkan luas bangunan atau keseluruhan proyek
- Lebih cepat selesai karena tukang mengejar target waktu
- Cocok untuk pembangunan rumah baru atau renovasi besar
- Biaya lebih terkendali karena sudah ada kesepakatan di awal
Faktor yang Mempengaruhi Harga Borongan Per Meter
Sebelum menghitung upah borongan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan karena dapat mempengaruhi harga per meter persegi:
Jenis Material yang Digunakan
- Semakin bagus materialnya, semakin tinggi biayanya
- Misalnya, penggunaan bata merah lebih mahal dibandingkan batako
- Lantai keramik biasa tentu lebih murah dibandingkan granit atau marmer
Lokasi Proyek
- Biaya tukang di kota besar lebih mahal dibandingkan di daerah
- Aksesibilitas lokasi juga berpengaruh, jika sulit dijangkau, biaya bisa lebih tinggi
Kompleksitas Desain Rumah
- Rumah dengan desain minimalis lebih murah daripada rumah dengan banyak ornamen
- Bangunan bertingkat memerlukan struktur tambahan seperti kolom dan pondasi lebih kuat, yang meningkatkan biaya
Upah Tenaga Kerja di Daerah Tersebut
- Setiap daerah memiliki standar harga tenaga kerja yang berbeda
- Misalnya, di Jakarta dan Surabaya harga borongan bisa lebih tinggi dibandingkan di kota-kota kecil
Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan
Rumus sederhana untuk menghitung biaya upah borongan adalah:
Total Biaya Upah = Luas Bangunan (m²) × Harga Borongan Per m²
Misalnya, Anda ingin membangun rumah dengan luas 63 m², dengan harga borongan tenaga kerja sebesar Rp1.000.000 per meter persegi:
63 m² × Rp1.000.000 = Rp63.000.000
Itu adalah biaya untuk upah tukang saja. Jika menggunakan sistem borongan penuh (termasuk material), maka harga borongan per meter persegi bisa berkisar antara Rp3.000.000 – Rp5.000.000 per m², tergantung jenis material yang digunakan.
Jika Anda ingin menekan biaya, sistem borongan tenaga kerja saja bisa menjadi pilihan. Sedangkan jika ingin lebih praktis tanpa repot membeli bahan sendiri, sistem borongan penuh lebih cocok.
Perbandingan Biaya Harian vs. Borongan
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah contoh perbandingan biaya menggunakan sistem harian dan sistem borongan untuk proyek rumah tipe 45.
Sistem Harian
- Upah tukang per hari: Rp150.000
- Jumlah tukang: 5 orang
- Lama kerja: 60 hari
Total biaya: 5 × Rp150.000 × 60 = Rp45.000.000
Sistem Borongan
- Harga borongan upah per m²: Rp1.000.000
- Luas bangunan: 45 m²
Total biaya: 45 × Rp1.000.000 = Rp45.000.000
Terlihat bahwa total biaya bisa sama, tetapi ada perbedaan dalam segi waktu pengerjaan dan fleksibilitas. Jika ingin lebih cepat selesai, sistem borongan lebih efektif. Namun, jika ingin lebih teliti dalam setiap detail, sistem harian bisa menjadi pilihan.
Tips Memilih Jasa Tukang Bangunan Borongan
Memilih jasa borongan tidak bisa sembarangan. Berikut beberapa tips agar tidak salah pilih:
Cari Referensi yang Terpercaya
- Tanyakan kepada keluarga, teman, atau tetangga yang pernah menggunakan jasa tukang borongan
- Cek hasil kerja mereka sebelumnya untuk memastikan kualitasnya
Pastikan Ada Kontrak Kerja
- Kontrak harus mencantumkan detail pekerjaan, biaya, waktu pengerjaan, dan material yang digunakan
- Ini penting agar tidak ada kesalahpahaman di tengah proyek
Tetapkan Tenggat Waktu yang Realistis
- Jangan hanya tergiur janji tukang yang bisa menyelesaikan dalam waktu sangat singkat
- Pastikan waktu pengerjaan cukup untuk menjaga kualitas
Pastikan Ada Garansi Pekerjaan
- Tukang yang profesional biasanya memberikan jaminan atas hasil kerjanya
- Ini penting untuk mengantisipasi jika ada kerusakan setelah pekerjaan selesai
Periksa Keseimbangan antara Harga dan Kualitas
- Jangan memilih harga terlalu murah karena bisa jadi kualitasnya rendah
- Bandingkan beberapa penyedia jasa untuk mendapatkan harga yang wajar
Kesimpulan
Menggunakan jasa tukang borongan atau harian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika ingin proyek lebih cepat selesai dan biaya lebih terkendali, sistem borongan bisa menjadi pilihan. Namun, jika ingin lebih fleksibel dan detail, sistem harian lebih direkomendasikan.
Untuk menghitung biaya borongan, cukup kalikan luas bangunan dengan harga borongan per meter persegi. Pastikan juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis material, lokasi proyek, dan kompleksitas desain agar tidak salah perhitungan.
Dengan perencanaan yang matang, memilih jasa tukang bangunan borongan bisa menjadi solusi yang tepat untuk membangun rumah idaman dengan efisien dan berkualitas.