Mentan Apresiasi Serapan Gabah di Gresik, Harga Naik Jadi Rp 6.500 per Kilogram

Mentan Apresiasi Serapan Gabah di Gresik, Harga Naik Jadi Rp 6.500 per Kilogram


1drk.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengapresiasi produksi dan serapan gabah yang tinggi di Kabupaten Gresik. Hal ini disampaikan saat menghadiri panen raya dan serap gabah petani di Dusun Wonokerto, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng, Jumat (14/3/2025).

Dalam kunjungannya, Mentan secara simbolis memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) combine harvester. Ia juga menyaksikan langsung transaksi penjualan gabah dari petani kepada Bulog dengan harga Rp 6.500 per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 6.000 per kilogram.

“Biasanya dijual Rp 6.000, sekarang menjadi Rp 6.500. Hal ini merupakan arahan dari Presiden untuk meningkatkan pendapatan petani, daya beli konsumen, serta kesejahteraan para pengusaha. Tujuan negara memang seharusnya seperti ini, semua tersenyum bahagia,” ujar Mentan Amran.

Dalam sambutannya, Mentan juga menyoroti kondisi krisis pangan global yang melanda beberapa negara seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang.

“Di Jepang, harga beras hampir mencapai Rp 86 ribu dan bahkan menuju Rp 100 ribu per kilogram. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih karena Indonesia berhasil meningkatkan produktivitas. Mari kita terus bergandengan tangan,” ungkapnya.

Mentan juga mengapresiasi hasil panen Kabupaten Gresik, yang disebutnya sangat baik dengan produktivitas mencapai 8-9 ton gabah kering panen per hektare.

Dalam sesi tanya jawab, seorang perwakilan petani mengaku bersyukur dengan kenaikan harga gabah yang mencapai Rp 6.500 per kilogram. Namun, ia meminta agar pemerintah terus mengawal kebijakan ini agar benar-benar diterapkan di lapangan.

Selain itu, petani juga mengeluhkan banjir yang sering terjadi akibat luapan Kali Lamong.

“Setiap minggu kami mengalami kebanjiran dua kali. Meskipun pemerintah daerah sudah berupaya, kondisi di Kali Lamong sebelah selatan masih sering banjir. Kami berharap ada penanggulangan serius agar air tidak terus meluber,” katanya.

Tak hanya saat musim hujan, petani juga menghadapi masalah kekeringan ketika musim kemarau, karena air di Kali Lamong sering kali mengering.

“Kami berharap pemerintah bisa membangun dam karet agar saat musim kemarau, air bisa disimpan sebagai cadangan. Kami juga memohon bantuan untuk bibit padi,” tambahnya.

Menanggapi keluhan ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan bahwa wilayah Benjeng memiliki 195 hektare lahan tadah hujan yang sangat terdampak oleh banjir dan kekeringan.

“Kami sudah membangun kolam retensi di beberapa kecamatan lain. Tujuannya adalah untuk mengendalikan banjir dan menyediakan pintu air agar saat musim kemarau, air dari tadah hujan bisa dialirkan,” jelas Bupati Fandi.

Turut hadir dalam panen raya ini Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudi Saladin, serta jajaran Forkopimda Jawa Timur. Jajaran pejabat daerah seperti Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Kajari Gresik Nana Riana, dan para kepala dinas juga ikut dalam acara ini.

Kunjungan kerja Mentan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال