1dtk.com - Dari semua negara di Asia Tengah, menurut saya Uzbekistan adalah yang paling gampang untuk dikunjungi, terutama bagi wisatawan dari Indonesia. Bandingkan dengan Turkmenistan yang hampir mustahil dikunjungi karena aturan visanya yang ketat, Uzbekistan malah sebaliknya – bebas visa, transportasi mudah, dan infrastrukturnya sudah cukup berkembang.
Kalau diurutkan dari negara Asia Tengah yang paling mudah hingga paling sulit dijelajahi, kira-kira seperti ini:
Uzbekistan < Kazakhstan < Kyrgyzstan < Tajikistan < Turkmenistan.
Kenapa Uzbekistan Sangat Mudah untuk Solo Traveller?
- Banyak penerbangan langsung dari Jakarta atau Abu Dhabi ke Tashkent.
- Orang Indonesia bebas visa jadi nggak perlu repot ngurus dokumen tambahan.
- Tashkent punya metro – ini metro pertama di Asia Tengah, dibangun sejak 1977, dan desainnya mirip dengan metro di Rusia.
- Transportasi dalam kota gampang – tinggal pesan Yandex (aplikasi sejenis Uber di Asia Tengah), harganya murah.
- Pindah kota? Naik Afrosiyob! – kereta cepat pertama di Asia Tengah. Tashkent ke Samarkand cuma 2 jam, lalu lanjut ke Bukhara dalam 2 jam lagi. Kalau naik mobil? Bisa 9 jam.
Itinerary 7 Hari Menjelajahi Uzbekistan
Hari 1-2: Tashkent
- Eksplor metro artistik
- Kunjungi Chorsu Bazaar
- Mencoba plov (nasi khas Uzbekistan) di restoran terkenal
Hari 3-4: Samarkand
- Registan Square (ikon utama Uzbekistan)
- Makam Amir Timur
- Bibi-Khanym Mosque
Hari 5: Bukhara (Favorit saya!)
- Kota tua yang masih terasa autentik
- Bisa eksplor semua tempat hanya dengan berjalan kaki
- Turis lebih sedikit dibanding Samarkand
Hari 6-7: Khiva
- Kota kuno yang hampir seperti museum hidup
- Bangunan-bangunannya masih sangat tradisional
Tantangan Bahasa di Uzbekistan
Salah satu kendala utama saat jalan-jalan di Uzbekistan adalah bahasa. Jangan harap bisa menggunakan bahasa Inggris di sini, karena hampir semua orang berbicara dalam bahasa Uzbek atau Rusia. Bahkan di restoran pun jarang yang bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Tapi tenang, internet di Uzbekistan cepat dan murah, jadi Google Translate bisa jadi penyelamat. Kalau pergi ke restoran, sebagian besar sudah menyediakan menu dalam bahasa Inggris, jadi nggak perlu khawatir.
Pengalaman Tak Terlupakan
Ada satu momen yang bikin saya semakin suka dengan Uzbekistan. Saat saya makan plov daging kuda di restoran terkenal di Tashkent, saya tidak memesan minuman karena nggak tahu cara menyebutnya dalam bahasa Rusia atau Uzbek. Orang di meja sebelah yang melihat saya makan tanpa minuman langsung mengambil gelas dan memberikan tehnya secara gratis.
Inilah alasan utama kenapa saya suka Asia Tengah: orang-orangnya sangat baik dan ramah terhadap orang asing.
Jadi, kalau kamu berencana solo travelling ke Asia Tengah, Uzbekistan adalah tempat terbaik untuk memulai!