1dtk.com - Tokoh masyarakat Amungme, Johanes Wanmang, menegaskan bahwa pendakian Gunung Carstensz sebaiknya dilakukan dengan menggunakan jasa tour guide dari perusahaan Orang Asli Papua (OAP). Hal ini dinilai penting guna memastikan keselamatan pendaki serta memberdayakan masyarakat lokal.
"Kalau ada para pendaki yang akan ke Gunung Carstensz, gunakan saja jasa tour dari perusahaan lokal. Tidak perlu didatangkan dari luar kota atau gunakan perusahaan lain, karena masyarakat asli sangat paham betul karakteristik Gunung Carstensz ini," ujar Johanes saat ditemui pada Rabu (5/3/2025).
Sebagai pemilik PT Nainnar Negel Timika, Johanes menekankan bahwa pelibatan masyarakat asli dalam jasa pendakian bukan hanya soal keselamatan, tetapi juga bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat OAP.
Hak Ulayat dan Kedaulatan Masyarakat Lokal
Gunung Carstensz, yang dikenal sebagai puncak tertinggi di Indonesia dan bagian dari Seven Summits dunia, memiliki nilai budaya yang tinggi bagi Suku Amungme. Menurut Johanes, hak atas wilayah tersebut tidak dimiliki oleh seluruh Suku Amungme, melainkan terbagi ke dalam beberapa marga, salah satunya marga Wanmang.
"Gunung Carstensz terbagi dari beberapa marga, salah satunya Wanmang, sehingga tidak semua Suku Amungme memiliki hak atas gunung tersebut. Sebab, kedudukan gunung berada di Kampung Wikane Ponde di Tsinga," jelasnya.
Hak ulayat ini, lanjutnya, perlu menjadi perhatian bagi para pendaki dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam sektor wisata pendakian.
Keselamatan Pendaki Jadi Prioritas
Selain persoalan hak adat, Johanes juga menyoroti faktor keselamatan pendaki yang berisiko tinggi jika menggunakan jasa tour guide dari luar daerah.
"Alam di Papua berbeda dengan Pulau Jawa. Jalur pendakian di Papua tentu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dari daerah lain. Ini yang harus dipahami, dan yang sangat paham adalah anak asli yang tinggal di bawah kaki gunung," tegasnya.
Menurutnya, pendakian dengan pemandu yang kurang memahami karakteristik medan bisa berakibat fatal. Ia mengingatkan bahwa beberapa insiden kecelakaan di Gunung Carstensz terjadi akibat ketidaktahuan terhadap kondisi alam setempat.
"Jika gunakan tour guide dari luar, takutnya akan memakan korban lagi karena pemandunya tidak paham kondisi alam di sana," pungkas Johanes.
Dengan pernyataan ini, masyarakat adat Amungme berharap agar pendaki dan perusahaan wisata lebih menghormati hak adat serta mengutamakan keselamatan dengan melibatkan tour guide dari OAP yang lebih memahami kawasan tersebut.