1dtk.com - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi kembali mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan melalui pelatihan pembuatan kaligrafi. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (3/3/2025) ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan membekali para warga binaan dengan keterampilan bernilai ekonomis.
Pelatihan ini melibatkan pengrajin kaligrafi lokal Banyuwangi yang telah berpengalaman dalam seni menulis indah tersebut. Dengan harapan, keterampilan ini dapat menjadi bekal mereka saat kembali ke masyarakat setelah menjalani masa pidana.
Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya sekadar mengajarkan teknik menulis kaligrafi, tetapi juga membentuk karakter dan menumbuhkan jiwa kemandirian warga binaan.
"Dengan mempelajari seni kaligrafi, diharapkan mereka dapat memiliki keterampilan yang bernilai ekonomis dan menjadi modal untuk memulai kehidupan baru setelah bebas nantinya," ujar Mukaffi.
Ia menambahkan bahwa program pembinaan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup warga binaan.
"Kami ingin mereka tidak hanya bebas secara fisik, tetapi juga siap secara mental dan memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk mencari nafkah," imbuhnya.
Mahmud, seorang pengrajin kaligrafi yang menjadi mentor dalam pelatihan ini, menjelaskan bahwa seni kaligrafi tidak hanya tentang keindahan tulisan, tetapi juga melatih kesabaran, ketekunan, dan ketelitian.
"Semoga teman-teman warga binaan dapat mengambil nilai positif dari seni kaligrafi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga binaan Lapas Banyuwangi memiliki keterampilan yang dapat membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan setelah bebas serta mengurangi angka residivisme di masa mendatang.