1dtk.com - Dalam rangka memperkuat barisan serta meneguhkan komitmen terhadap pelestarian budaya Melayu di bumi Bertuah, Laskar Hulu Balang Melayu Bersatu (LHMB) Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, menggelar kegiatan pemantapan pengurus pada Rabu, 9 April 2025.
Acara yang berlangsung khidmat namun penuh semangat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh adat, pemuda, dan masyarakat dari berbagai penjuru wilayah Kota Dumai. Tidak hanya menjadi ajang konsolidasi internal, kegiatan ini juga merefleksikan semangat kolektif dalam menjaga warisan budaya yang semakin penting di tengah arus modernisasi.
Panglima Muda LHMB, Wan Ade, menyampaikan pesan mendalam dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa LHMB bukan hanya simbol, melainkan kekuatan nyata yang mengakar dari warisan leluhur Melayu.
“Mari kita bersama-sama kembangkan dan kita jaga marwah Melayu di Kota Dumai ini. LHMB hadir bukan hanya sebagai simbol, tapi sebagai kekuatan budaya dan persatuan yang menjaga warisan leluhur kita,” ujar Wan Ade dengan semangat.
Pernyataan tersebut disambut tepuk tangan dan yel-yel khas dari para anggota yang hadir. Terasa betul bahwa semangat pelestarian budaya tidak hanya menjadi wacana, tapi sudah menjadi gerakan nyata yang terorganisir dengan rapi.
Pemantapan pengurus ini disebut sebagai langkah strategis untuk memperkokoh struktur organisasi LHMB di tingkat kecamatan. Lebih dari itu, kegiatan ini sekaligus menjadi panggilan untuk seluruh kader agar lebih proaktif dalam menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan.
LHMB Kecamatan Sungai Sembilan sendiri dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, terutama yang berkaitan dengan adat dan budaya Melayu. Mereka sering terlibat dalam acara adat, pelatihan budaya, serta menjadi penggerak dalam kegiatan gotong royong di wilayahnya.
Dengan posisi geografis Dumai sebagai kota pelabuhan yang terbuka terhadap berbagai pengaruh luar, keberadaan LHMB menjadi penting dalam menjaga benteng budaya lokal agar tidak terkikis zaman.
LHMB menempatkan diri sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam menjaga harmoni sosial. Semangat kebersamaan, gotong royong, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal menjadi prinsip dasar pergerakan mereka.
Tak sedikit kalangan muda yang turut hadir dan menyatakan komitmennya bergabung bersama LHMB. Ini menandakan bahwa gerakan pelestarian budaya tidak hanya menjadi milik generasi tua, tetapi juga diteruskan dan dijaga oleh generasi penerus.
Ke depan, LHMB Sungai Sembilan berencana mengadakan serangkaian kegiatan yang bersifat edukatif dan kultural. Mulai dari pelatihan silat tradisional, pemahaman sejarah lokal, hingga festival budaya tahunan yang melibatkan komunitas lintas usia.
Di tengah tantangan globalisasi, organisasi seperti LHMB memainkan peran penting dalam menjaga identitas lokal tetap hidup dan dinamis. Mereka hadir sebagai penjaga marwah budaya, sekaligus pengikat solidaritas masyarakat yang majemuk.
Dengan kegiatan pemantapan ini, LHMB menegaskan eksistensinya sebagai bagian penting dalam lanskap sosial-budaya Kota Dumai. Harapan ke depan, LHMB tidak hanya menjadi pengawal budaya di tingkat lokal, tetapi juga mampu menjadi inspirasi gerakan pelestarian budaya di tingkat regional bahkan nasional.
Karena menjaga budaya adalah menjaga akar kita. Dan dari akar yang kuat, akan tumbuh pohon peradaban yang kokoh. LHMB paham betul akan hal itu.