1dtk.com - Gue nggak pernah nyangka bakal betah tinggal lebih dari lima tahun di Ho Chi Minh City. Awalnya cuma iseng, pikirnya cuma bakal numpang lewat beberapa bulan. Tapi ya begitulah hidup, kadang kota yang kamu kira cuma tempat singgah, malah jadi rumah.
Kalau kamu pernah ke HCMC (nama lain dari Saigon), kemungkinan besar kamu tahu yang standar-standar dulu: Ben Thanh Market, Cu Chi Tunnels, Notre Dame Cathedral, Kantor Pos yang klasik banget itu. Dan ya, semuanya emang worth it buat dikunjungi. Tapi percaya deh, kota ini punya sisi yang lebih asyik kalau kamu mau keluar dari rute mainstream.
Setelah lama tinggal di sini, gue jadi punya semacam “daftar kecil” tempat dan hal yang cuma bisa kamu rasain kalau kamu benar-benar ngendon dan nyatu sama ritmenya kota ini. Ada yang bisa kamu jalanin sore-sore sambil nyari sunset, ada yang cocok buat kamu yang doyan jajan, dan pastinya ada juga yang pas banget buat ngopi-ngopi cakep sambil ngadem dari panasnya Saigon.
Jalan Kaki Menyusuri Sungai Sampai ke District 2 Itu Underrated Banget
Salah satu rutinitas favorit gue: jalan kaki dari District 1 ke terminal waterbus, lalu menyusuri sungai Saigon lewat jalur pedestrian yang belum lama ini direnovasi. Ini bukan jalur wisata fancy, tapi justru itu poinnya. Kamu bisa lihat sisi Saigon yang lebih kasual, di mana orang lokal jogging, pacaran, atau sekadar duduk ngelamun sambil makan jagung bakar.
Kalau jalan terus sampai ke jembatan baru (biasanya disebut Ba Son Bridge atau Thủ Thiêm 2), kamu bisa menyeberang ke District 2. Saran gue: jalan sore hari, apalagi kalau cuacanya bersih dan nggak mendung. View-nya cakep banget, city skyline-nya HCMC itu underrated.
Dan begitu sampai di District 2, kamu bakal lihat lapangan kosong tempat orang main layangan. Serius. Dari yang kecil sampai yang gede banget. Kadang ada anak kecil lari-lari, kadang ada bapak-bapak sok jagoan ngebut-ngebutin layangan. Lucu banget. Gue pernah iseng beli layangan juga dan... ya, gagal total, tapi at least niatnya ada.
Kuliner Vietnam Itu Luas Banget dan Bikin Kangen
Gue yakin hampir semua orang Indonesia yang ke Vietnam pasti nyobain bánh mì dan phở. Tapi Vietnam itu luas, dan tiap daerah punya gaya masaknya sendiri. Dan percaya nggak percaya, makin lo tinggal lama, makin picky lo jadi soal makanan lokal.
Salah satu makanan favorit gue: bánh xèo semacam pancake garing isi daging dan sayur yang dimakan pakai daun selada dan dicocol ke saus. Terus ada juga cơm tấm, nasi patah khas Vietnam Selatan yang biasanya disajikan dengan daging babi panggang, telur mata sapi, dan saus manis asin. Ini comfort food banget.
Lalu ada bún bò Huế, versi pedas dan lebih kompleks dari phở, asalnya dari kota Hue di Vietnam Tengah. Gue juga suka banget bún thịt nướng, mie beras dingin yang disajikan dengan daging babi panggang, sayur segar, dan nuoc mam (saus ikan) yang khas. Rasanya seger dan cocok buat cuaca Saigon yang panasnya kayak oven.
Satu kesalahan yang sering gue lihat dari turis: terlalu terpaku sama restoran “terkenal” di aplikasi. Padahal, beberapa tempat kaki lima yang kelihatan sederhana justru punya rasa yang lebih orisinil dan harga yang jauh lebih manusiawi.
Ngopi di HCMC Itu Seriusan Menyenangkan dan Beragam
Vietnam adalah salah satu negara eksportir kopi terbesar di dunia, jadi wajar kalau budaya ngopi mereka solid banget. Tapi di HCMC, kopi bukan cuma tentang ca phe sua da (kopi susu es) yang jadi andalan banyak orang. Di sini, cafe culture berkembang pesat, bahkan lebih vibrant dari beberapa kota besar di Asia Tenggara.
Kalau lo tipe yang suka ngopi manis dan creamy, cobain cà phê nước cốt dừa (coconut coffee). Ini favorit banyak expat. Ada juga cà phê muối (salt coffee) yang punya rasa unik, semacam gurih-gurih manis, dan surprisingly cocok.
Tapi jujur, egg coffee alias cà phê trứng yang katanya ikonik itu... menurut gue masih paling enak di Hanoi. Di HCMC udah coba beberapa tempat tapi belum ada yang bisa menyaingi versi aslinya di utara. Mungkin karena bahan atau tekniknya beda. Entahlah. Tapi tetep worth trying kalau kamu penasaran.
Oh, dan satu hal lagi: banyak cafe-cafe estetik di HCMC. Mulai dari hidden cafe di dalam gang sampai rooftop dengan view city lights. Satu kesalahan awal gue waktu pindah ke sini adalah terlalu terpaku sama coffee chain internasional. Padahal cafe-cafe independen di sini jauh lebih seru dan kadang harganya malah lebih murah.
Baca juga: Pengalaman Pakai Half Fare Swiss Card, Cara Cerdas Biar Nggak Boncos di Transportasi Swiss
Bahasa Jadi Tantangan, Tapi Jangan Takut Nyoba
Nah ini, bagian yang agak tricky. Bahasa Vietnam itu bukan bahasa yang gampang dipelajari. Nada-nadanya bikin lidah keseleo, dan salah intonasi bisa bikin arti kalimat berubah total. Gue udah coba ikut les, pakai aplikasi, bahkan belajar dari sopir Grab, tetap aja kadang masih bikin salah dan bikin malu sendiri.
Tapi satu hal yang gue pelajari: penduduk lokal di HCMC cukup ramah kalau kita berusaha. Mereka appreciate banget kalau kita coba pakai bahasa mereka, walau terbata-bata. Dan seringkali, dengan bahasa tubuh, senyum, dan Google Translate, semuanya bisa berjalan lancar juga.
Dulu gue sempat ragu mau belanja di pasar lokal karena takut salah ngomong. Tapi setelah beberapa kali maksa diri buat nyoba, sekarang malah jadi seru. Walaupun ya... gue pernah juga salah ngomong dan akhirnya dikasih satu kilo pepaya padahal cuma mau beli satu buah.
Kalau Kamu Mau Eksplor HCMC Lebih Dalam, Kontak Aja
Serius. Kalau kamu ada rencana ke HCMC atau udah nyampe sini dan bingung mau ke mana selain tempat-tempat turis standar, feel free buat reach out. Gue nggak jualan tur kok, cuma seneng aja ngajak orang eksplor tempat-tempat seru di kota ini.
Kadang kita bisa bareng keliling cafe, kadang nyobain street food, atau sekadar nongkrong sore di pinggir sungai sambil nonton layangan. Dan percayalah, banyak sisi HCMC yang nggak akan kamu temukan di brosur wisata.
Penutup yang Nggak Terlalu Serius, Tapi Penting
HCMC bukan kota yang sempurna. Macet, panas, dan kadang agak berisik. Tapi ada kehangatan yang susah dijelasin, dari orang-orangnya, makanannya, sampai vibe keseluruhannya. Gue belajar banyak hal dari tinggal di sini. Mulai dari sabar antri di jalanan, sampai belajar menikmati kopi pelan-pelan di tengah kesibukan.
Kalau kamu datang dengan hati terbuka dan sedikit rasa ingin tahu, HCMC bisa jadi pengalaman yang memorable banget. Dan kalau kamu tersesat? Ya udah, nikmatin aja. Kadang tempat terbaik justru ditemukan waktu kita salah belok.
Sampai ketemu di Saigon!